Jika kita bahas soal kemacetan, mungkin Anda sudah tak asing lagi. Tapi tidak bagi banyak negara di Eropa. Kenapa tidak? Meskipun disana merupakan salah satu tujuan berwisata dan berlibur bagi banyak orang, tidak membuat kota menjadi macet.
Seperti Paris, Roma serta London. Ini disebabkan oleh tertibnya lalu lintas sehingga kemacetan dapat ditanggulangi. Bahkan, kemacetan lebih banyak didominasi di negara-negara di Amerika Selatan dan Asia.
Kemacetan terparah banyak terjadi di kota-kota besar di India. Dilansir dari Tomtom Traffic Index, yakni sebuah situs yang menghitung kemacetan di 416 kota pada 57 negara di dunia.
Situs ini dapat memuat data dengan menganalisis waktu tempuh arus bebas dari semua kendaraan di seluruh jalanan dan menghitung garis dasar per kota. Beberapa data yang dianalisis bisa dikatakan berasal dari 600 juta lebih pengemudi di seluruh dunia menggunakan perangkat navigasi di perangkat Tom Tom, sistem indash, dan juga menggunakan smartphone yang dapat merekam setiap data dalam 365 hari per detik dalam setahun.
Tingkat kemacetan akan ditampilkan dalam bentuk persentase, maka akan keluar sebuah data semakin besar maka akan semakin tinggi tingkat kemacetan di kota tersebut. Inilah beberapa Kota Di Dunia yang memiliki tingkat kemacetan tertinggi pada tahun 2019
1. Kota Bengaluru Di India
Tingkat kemacetan di kota ini mencapai 71% yang mengakibatkan banyak orang di kota ini kehabisan waktu. Bagaimana tidak? Dari 10 hari lebih 3 jam atau 243 jam dalam setahun saja Jalanan selalu ramai. Pada 20 Agustus 2019 di kota Bengaluru mengalami tingkat kemacetan terparah dengan persentase mencapai 103%. Coba Anda bayangkan, bagaimana macetnya bila tinggal di kota ini?
2. Kota Manila Di Filipina
Kota Manila di Filipina padahal memiliki tingkat kemacetan yang sama dengan Bengaluru yakni berpresentasi 71%. Bahkan waktu yang terbuat lebih besar, yakni 10 hari lebih 17 jam atau sekitar 257 jam dalam setahun. Akan tetapi, Kota ini justru menduduki posisi kedua kota termacet di dunia. Mungkin saja ada faktor lain yang mempengaruhinya.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengendarai Mobil Matic dengan Baik & Benar?
3. Kota Bogota Di Negara Kolombia
Sejak tahun 2018 sampai tahun 2019 peringkatnya naik 5% dari tahun sebelumnya. Warga di kota ini menghabiskan waktu dengan percuma di Jalanan hingga 9 hari lebih 14 jam atau setara dengan 230 jam.
Tingkat kemacetannya 68%, sehingga negara ini menduduki peringkat ketiga di dunia. Waktu termacet yang dialami di kota ini pernah ada pada tanggal 6 Desember 2019 dengan persentase mencapai 112%.
4. Kota Mumbai Di India
Negara India kembali masuk dalam urutan 4 besar. Dengan tingkat kemacetan mencapai 65%. Jam terparah di kota ini jatuh pada hari Jum’at pagi pada pukul 7-8 pagi. Warga di kota ini bisa dibilang membuang waktu tempuh dalam perjalanan hampir 209 jam dalam setahun.
Berbagai kota mungkin memiliki aturan dan tata tertib berlalu lintas sendiri, jadi bagi Anda yang ingin mengunjungi kota-kota di atas harus punya kesabaran yang ekstra, ya. Di Indonesia kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar. Kemacetan terjadi juga dapat disebabkan oleh jumlah masyarakat atau penduduk dalam suatu yang begitu padat, misalnya seperti Ibu Kota Jakarta. Di kota besar, masyarakat modern hampir pasti menggunakan kendaraan pribadi sebagai kebutuhan utama. Kebutuhan untuk membeli mobil pun semakin meningkat. Dengan banyaknya jumlah kendaraan, maka angka kecelakaan juga semakin meningkat. Maka dari itu Asuransi Mobil menjadi penting. Menggunakan asuransi mobil juga dapat membantu Anda untuk menjaga bila terjadi kerusakan ringan ataupun berat, sehingga pihak asuransi yang akan bertanggung jawab melakukan perbaikan. Tertarik berasuransi kendaraan? Yuk, segera buka laman gardaoto.com. Selamat menikmati kemudahan klaim dan raih keuntungan dengan berasuransi di Garda Oto, produk dari Asuransi Astra. #PeaceofMind