Keterbatasan lahan tempat tinggal telah menjadi masalah utama yang dihadapi masyarakat kota besar selama beberapa dekade terakhir. Ukuran rumah yang mungil sebenarnya bukan halangan untuk merealisasikan hunian impian yang nyaman. Banyak cara yang bisa dilakukan agar rumah berukuran kecil tetap terkesan estetik, salah satunya yaitu membuat taman vertikal minimalis.
Apakah Anda sudah familiar dengan konsep taman vertikal?
Meskipun istilahnya masih terasa asing bagi sebagian orang, sebenarnya upaya penghijauan skala rumah tangga tersebut sangat mudah diwujudkan. Mari mengenal konsep, kelebihan kekurangan, jenis tanaman, serta cara membuat taman vertikal agar bisa mencobanya sendiri di rumah.
Apa Itu Taman Vertikal?
Taman vertikal (vertical garden atau greenwall) adalah kumpulan tanaman yang ditempatkan pada lahan berbentuk bidang lurus, seperti dinding, pagar, atau terali. Model taman ini sangat berbeda dengan konsep taman konvensional yang terletak pada bidang datar.
Kenali Kelebihan dan Kekurangan Taman Vertikal
Pertimbangan membuat taman vertikal di rumah mencakup beberapa kelebihan dan kekurangan berikut ini:
Kelebihan:
- Menjadi solusi efektif bagi siapa pun yang ingin punya taman di rumah tetapi mengalami keterbatasan lahan.
- Menyempurnakan suasana interior maupun eksterior rumah sehingga tampak lebih indah, apalagi jika Anda memilih konsep taman vertikal minimalis yang estetik.
- Membantu mengurangi polusi udara sekaligus meningkatkan kadar oksigen di rumah sehingga hunian terasa lebih sejuk.
- Mengurangi risiko sakit pinggang akibat posisi tubuh membungkuk sewaktu merawat tanaman di taman konvensional.
Kekurangan:
- Membutuhkan bujet dan waktu khusus untuk merawat taman vertikal agar tetap indah. Hal ini tentu bisa mengganggu kenyamanan sebagian orang, khususnya jika Anda tidak hobi berkebun.
- Membuat rumah lebih rentan kotor akibat cipratan tanah, daun gugur, serangga, atau jenis sampah organik lainnya yang berasal dari taman vertikal.
- Memberikan tantangan besar karena proses merawat taman vertikal tidak semudah taman konvensional yang posisinya horizontal. Salah satu hal yang paling menantang adalah proses pengairan agar tanaman mendapatkan suplai air yang cukup.
- Meningkatkan risiko kerusakan rumah karena beberapa jenis tanaman bisa tumbuh tidak terkendali hingga mengganggu struktur dinding dan langit-langit.
Beragam Sistem Taman Vertikal yang Bisa Disesuaikan dengan Kondisi
Pembuatan taman vertikal bersifat fleksibel karena Anda bebas memilih sistem tanam sesuai bujet, keinginan, dan kondisi rumah. Beberapa sistem taman vertikal populer yang menarik untuk menyempurnakan hunian Anda, antara lain:
- Wadah: cara membuat taman vertikal dengan wadah terbilang sangat mudah sehingga cocok bagi pemula. Anda tinggal menyiapkan pot, meletakkan tanaman dan media tanam di dalamnya, lalu menyusun pot-pot tersebut pada dinding rumah.
- Prefabrikasi: pembuatan taman vertikal minimalis ini tidak sesimpel tampilannya. Sistem prefabrikasi mengharuskan Anda mencetak media khusus dengan ukuran tertentu yang komposisinya sesuai dengan kebutuhan. Nantinya, tanaman yang tumbuh pada media tersebut akan tampak semakin indah dan natural bila sudah lebat.
- Terali: terali (lebih dikenal dengan sebutan teralis) pada pagar atau tangga rumah juga bisa dimanfaatkan untuk membuat taman vertikal menggunakan tanaman rambat.
- Hidroponik: sekarang, konsep hidroponik juga bisa dimodifikasi sedemikian rupa menjadi taman vertikal. Proses instalasi perangkat hidroponik serta teknik pengairannya cukup rumit tetapi bisa menghasilkan panorama spektakuler bila sistemnya tepat.
- Kantong: bujet dan lahan terbatas untuk taman vertikal juga bisa disiasati dengan sistem kantong. Jenis kantong yang digunakan biasanya berbahan glasswool tetapi ada pula yang menggunakan bahan terpal. Taman vertikal yang menggunakan sistem ini harus lebih sering disiram karena cepat mengering.
- Do It Yourself (DIY): kreasi taman vertikal juga dapat dibuat secara kreatif dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di rumah. Anda bisa menggunakan rak buatan sendiri, kayu palet, atau wadah tak terpakai lainnya untuk mewujudkan taman vertikal minimalis di rumah.
Cara Membuat Taman Vertikal
Proses pembuatan taman vertikal minimalis di rumah bisa dilakukan secara mudah dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini:
- Pilih sistem sesuai bujet dan kondisi rumah: langkah pertama adalah memilih sistem taman vertikal sesuai bujet dan kondisi rumah. Contohnya, sistem prefabrikasi bisa digunakan untuk menyempurnakan interior bila ada ruangan dalam rumah yang terpapar sinar matahari dalam waktu lama. Jangan sampai sistem taman yang kurang tepat malah membuat rumah terasa sempit.
- Tentukan lokasi yang tepat: lokasi taman vertikal bukan hanya tentang lahan kosong. Anda juga wajib mempertimbangkan kekuatan dinding yang akan digunakan, paparan sinar matahari pada area yang hendak dijadikan taman, serta ruang gerak yang cukup untuk merawat taman.
- Hitung luas dinding dengan cermat: tahapan selanjutnya adalah menghitung luas dinding dengan cermat, khususnya bila Anda ingin membuat taman dengan sistem prefabrikasi. Area yang akan menjadi taman vertikal tidak boleh dipenuhi barang lain karena dapat mengganggu pemandangan.
- Lapisi dinding dengan pelindung: salah satu persiapan taman vertikal yang kerap diabaikan adalah pemasangan lapisan pelindung. Sebaiknya Anda memasang lapisan berupa plastik untuk mencegah air merembes dan tanaman merambat langsung pada permukaan dinding. Jika memungkinkan, Anda juga bisa melapisi dinding dengan cat anti bocor terlebih dahulu sebelum memasang lapisan plastik di atasnya.
- Buat bingkai atau tempatkan rak: bila Anda menginginkan taman vertikal minimalis yang lebih rapi, Anda bisa membuat bingkai khusus atau menempatkan rak pada area yang telah disiapkan. Namun, penempatan pot secara langsung juga bisa dilakukan bila tidak ingin repot menyiapkan bingkai atau rak terlebih dahulu.
- Siapkan sistem drainase yang efektif: sistem drainase bukan sekadar tentang proses pengairan tanaman di taman. Lebih dari itu, drainase yang tepat membuat pemanfaatan air semakin maksimal sekaligus mencegah timbulnya genangan air dan kelembapan udara berlebih di rumah. Jangan sampai kelembapan udara di rumah jadi berlebihan akibat sistem drainase taman vertikal yang kurang tepat.
- Tentukan jenis tanaman yang tepat: proses memilih tanaman untuk taman vertikal memang harus dilakukan secara teliti. Bahkan, tanaman yang biasa ditempatkan di dalam ruangan pun belum tentu cocok bila dijadikan pelengkap taman vertikal. Penentuan jenis tanaman harus dilakukan berdasarkan kapasitas taman, ukuran maksimal tanaman, serta metode perawatannya.
- Rawat tanaman dengan telaten: kalau semua tahapan pembuatan taman vertikal sudah dilakukan, langkah terakhir adalah merawat tanaman dengan telaten. Selain menyiram dan memberi pupuk pada tanaman, pemangkasan juga patut dilakukan secara rutin. Tanaman yang dipangkas secara teratur akan tampak lebih indah, rapi, dan tidak menjalar sembarangan ke bagian rumah yang lain.
Rekomendasi Jenis Tanaman pada Taman Vertikal
Setelah mempelajari cara membuat taman vertikal, Anda juga mesti memahami hal penting lainnya, yaitu jenis tanaman yang tepat. Rekomendasi jenis tanaman yang cocok ditempatkan pada taman vertikal, antara lain:
- Tanduk rusa: tanaman dengan nama latin Platycerium bifurcatum ini memang memiliki bentuk menyerupai tanduk rusa. Keunikan bentuk tersebut membuatnya menarik untuk melengkapi taman vertikal minimalis di rumah.
- Bromelia: ukuran akar yang kecil membuat bromelia tidak butuh lahan luas untuk tumbuh. Penampilannya juga terdiri dari warna-warni yang cantik sehingga membuat taman vertikal makin indah.
- Sirih gading: jika intensitas paparan sinar matahari pada taman vertikal Anda tergolong rendah, maka sirih gading adalah salah satu pilihan tanaman paling efektif. Meskipun hanya terkena sedikit sinar matahari, sirih gading bisa tumbuh subur bahkan merambat hingga ketinggian 6 meter.
- Peace lily: bukan hanya tampilannya yang menarik, peace lily juga cocok melengkapi taman vertikal karena daya tahannya tangguh. Bahkan, tanaman ini bisa tetap tumbuh subur meskipun hanya disiram satu kali seminggu.
- Anggrek: cara hidup anggrek yang menempel pada tanaman inang membuatnya cocok mengisi taman vertikal. Bunga anggrek yang mekar berwarna-warni pasti membuat suasana taman semakin indah.
- Pakis boston: tanaman ini juga dikenal dengan nama pakis pedang. Keberadaan pakis boston akan memberikan kesan penuh pada taman vertikal. Daya tahannya juga istimewa karena dapat tumbuh di lingkungan kering dan sejuk.
- Sukulen: beberapa tahun belakangan ini sukulen sangat populer karena punya banyak kelebihan. Bentuknya mungil dan unik. Sukulen tak perlu disiram terlalu sering karena bagian daunnya mampu menyimpan cadangan air.
- Caladium: tanaman berdaun besar ini digemari banyak orang karena kombinasi warnanya terang dan kelihatan mencolok. Caladium merupakan salah satu pilihan terbaik untuk menyempurnakan taman vertikal minimalis karena sangat mudah dirawat.
- Hoya carnosa: tanaman yang familiar dengan sebutan hoya ini cocok untuk taman vertikal eksterior maupun interior karena mudah beradaptasi dengan kondisi di sekelilingnya. Hoya dewasa akan menghasilkan bunga berwarna pink dan putih yang membuat suasana rumah semakin estetik.
- Helxine: ciri khas tanaman yang juga dikenal dengan nama baby’s tears ini terletak pada daunnya yang berbentuk bulat mungil dan berwarna hijau cerah. Pertumbuhan helxine seakan membentuk tikar yang merambat sehingga bisa membuat taman vertikal terkesan penuh dan subur.
- Acacia cognata: kesan taman vertikal yang penuh pada dinding rumah juga bisa diperoleh dengan menanam acacia cognata. Daunnya yang memberikan kesan lebat akan membuat suasana rumah terasa lebih teduh.
- Geranium: variasi warna bunga tanaman ini sangat beragam, antara lain pink, merah tua, merah keunguan, dan putih. Tak cuma mudah dirawat dan hemat air, geranium juga unggul karena aroma bunganya mampu mengusir nyamuk sehingga rumah jadi makin nyaman.
Perawatan rumah agar senantiasa nyaman dan indah memang penting untuk menunjang kenyamanan Anda sekeluarga. Namun, ada hal krusial lainnya yang tak boleh luput dari perhatian ketika merawat rumah, yaitu proteksi menyeluruh dari asuransi berkualitas. Jangan sampai risiko tak terduga seperti bencana alam mengancam keselamatan rumah Anda.
Bila sekarang Anda sedang mencari asuransi terbaik untuk melindungi rumah, jangan ragu memilih asuransi rumah Garda Home. Produk asuransi unggulan dari Garda Oto ini memberikan perlindungan terhadap rumah dari risiko kebakaran, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
Selain menjaga keutuhan rumah dan aset properti lainnya, asuransi rumah Garda Home juga memberikan proteksi kecelakaan diri dan biaya berobat akibat kebakaran, biaya pembersihan puing dan biaya tempat tinggal sementara, serta jaminan lainnya sesuai yang tertera pada polis. Anda dan keluarga bisa menjalani hidup tenang dan nyaman tanpa mengkhawatirkan risiko yang mengintai keamanan rumah.