Di dunia kesehatan, medical check up (MCU) merupakan prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan secara menyeluruh. Melalui pemeriksaan ini, Anda dapat mengevaluasi kesehatan sekaligus mencegah penyebaran penyakit sejak dini sebelum kondisi bertambah buruk.
Tak hanya itu, medical check up diperlukan untuk pemenuhan syarat melamar pekerjaan sebagai bukti bahwa pelamar sehat secara fisik sehingga tidak mengganggu performa kerja nantinya. Sayangnya, tahap MCU kerap disepelekan, terlebih oleh usia dewasa muda karena mengira mereka belum terserang penyakit atau gejalanya belum parah.
Pada dasarnya prosedur medical check up meliputi pemeriksaan organ tubuh seperti jantung dan ginjal. Pemeriksaan lainnya juga dilakukan pada kadar gula darah, kolesterol, hingga tes urine. Dari prosedur MCU tersebut, Anda akan mendapat laporan kesehatan sekaligus rekomendasi perawatan jika diperlukan.
Untuk lebih jelasnya tentang keuntungan medical check up beserta syarat dan kisaran biaya, simak penjelasan di bawah ini!
Tujuan dan Manfaat Medical Check Up
Meskipun dalam kondisi sehat, melakukan medical check up secara rutin ternyata banyak manfaatnya. Minimal satu tahun sekali, di awal atau akhir tahun. Sementara itu, manfaat MCU antara lain:
- Mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin menjadi masalah medis di kemudian hari
- Memperbaiki imunisasi jika diperlukan
- Meminimalisir biaya pengobatan karena telah dilakukan pencegahan sebelum penyakit menjadi parah
- Menurunkan risiko penurunan penyakit pada anak
- Mengetahui masalah medis yang mungkin dimiliki saat ini sehingga dapat dilakukan pengobatan sesegera mungkin
- Memeriksa kemampuan dan kinerja organ vital pada kesehatan
- Mendorong untuk rutin berolahraga sekaligus menerapkan gaya hidup sehat
- Meningkatkan kesehatan tubuh dan harapan hidup bila seseorang mengidap penyakit warisan dari orang tua
- Jika terdeteksi gejala penyakit yang belum terlalu parah dapat segera dilakukan proses pencegahan dan pengobatan
- Menentukan langkah pengobatan untuk meminimalisir efek samping berdasarkan status kesehatan
Kapan Waktu yang Tepat untuk Medical Check Up?
Sebelumnya telah dianjurkan bahwa pemeriksaan medis atau MCU dilakukan secara rutin, minimal satu tahun sekali. Anjuran ini lebih ditekankan pada pemilik faktor risiko pada penyakit tertentu dan kelompok usia di atas 50 tahun. Sedangkan bagi pasien yang menjalani pengobatan tertentu, jadwal medical check up telah ditentukan oleh dokter terkait.
Jenis-jenis Pemeriksaan Medical Check Up
Sebenarnya, tidak ada deretan tes yang baku pada prosedur medical check up. Tetapi, pemeriksaan biasa dimulai dengan pemeriksaan indeks massa tubuh (Body Mass Index). Tes ini dilakukan untuk mengukur dan mengaitkan berat serta tinggi badan. Dilanjutkan dengan pemeriksaan lain untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
Pemeriksaan kesehatan tersebut dapat disesuaikan menurut jenis-jenis MCU berikut:
- Cek Fungsi Jantung
Tes ini menggunakan Ekokardiografi (EKG) atau alat khusus untuk mengamati keadaan jantung, termasuk fungsi dan strukturnya. Melalui tes ini, Anda pun dapat mengetahui gerakan dinding dan katup jantung, sampai kondisi aliran darah di bilik jantung.
Cara kerja EKG mengandalkan gelombang ultrasonik sehingga menghasilkan ekokardiogram yang akan memaparkan kondisi jantung.
- Pemeriksaan Radiologi
Medical check up ini menggunakan sinar radioaktif atau sinar X untuk menampilkan informasi terkait penyakit tertentu melalui gambar atau foto. Pemeriksaan radiologi mampu mendeteksi beragam penyakit. Misalnya jantung, kanker, tumor, kelainan paru-paru, stroke, dan gangguan pada sendi atau tulang.
Selain itu, pemeriksaan ini juga akan memberikan gambaran terhadap kondisi pembuluh darah, kelenjar tiroid, hati, ginjal, saluran reproduksi, dan saluran pencernaan.
- Pemeriksaan Kolesterol
Cek kolesterol perlu dilakukan secara rutin. Angka kolesterol normal berada di bawah 200 miligram per desiliter (mb/dL) dengan tekanan darah berkisar 120 / 80. Tingginya angka kolesterol disebabkan oleh tingginya konsumsi makanan berlemak. Jika tidak dilakukan pemeriksaan rutin, bisa-bisa Anda berisiko terkena stroke sampai serangan jantung.
- Pemeriksaan Laboratorium
Tes ini terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
- Tes urine; mengetahui kandungan dalam urine seperti pH, warna, albumin atau protein, bilirubin, albumin, dan darah
- Pemeriksaan tinja; mengetahui konsistensi dan warna
- Pemeriksaan atau pengujian hematologi; mengetahui kuantitas dan kualitas sel darah putih, sel darah merah, trombosit, dan sel serta organ pembentuk darah lainnya
- Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Ketika medical check up Anda berkaitan dengan fungsi ginjal, maka ada 4 jenis pemeriksaan dengan fungsi yang berbeda-beda. Antara lain:
- Blood urea nitrogen (BUN) atau ureum; tes untuk menentukan kadar urea nitrogen pada darah. Biasanya berupa sisa zat metabolisme protein.
- Tes urine; mengetahui kandungan darah dan protein dalam urine yang berkaitan dengan fungsi ginjal
- Laju filtrasi glomerulus; menilik kemampuan ginjal saat menyaring zat sisa metabolisme di tubuh
- Kreatinin darah; menentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin adalah zat sisa hasil pemecahan otot yang dibuang melalui ginjal. Kadal kreatinin yang tinggi menjadi tanda adanya masalah pada ginjal.
- Pemeriksaan Gula Darah
Pemeriksaan ini tidak kalah pentingnya dengan pemeriksaan kolesterol. Memeriksa gula darah dapat meminimalisir risiko diabetes. Angka normal gula darah yaitu 70 – 100 miligram per desiliter (mg/dL). Sedangkan prediabetes di angka 100 – 125 mb/dL. Umumnya, pengidap diabetes memiliki kadar gula lebih dari 126 mg/dL.
- Pemeriksaan Fungsi Hati
Fungsi hati diperiksa melalui kadar protein dan enzim dalam sampel darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau dan mendeteksi perkembangan penyakit liver. Selain itu, tes fungsi hati dinilai efektif memantau efek samping pengobatan serta memeriksa kerusakan pada organ hati.
Medical check up ini lebih disarankan pada golongan pecandu alkohol, obesitas, pengidap anemia, pengidap penyakit kandung empedu, atau pengguna obat-obatan yang berpotensi merusak fungsi hati.
- Tes Kepadatan Tulang
Disebut juga bone density test atau densitometri tulang, tes ini berfungsi untuk mengetahui kepadatan mineral tulang. Melalui tes ini, Anda dapat mengevaluasi kesehatan tulang dan potensi osteoporosis atau osteopenia (risiko tulang rapuh).
- Pemeriksaan Anamnesis
Merupakan pemeriksaan di mana dokter akan mengambil riwayat medis pribadi pasien. Nantinya Anda akan diberi pertanyaan seputar gangguan, keluhan, penyakit saat ini dan apa pemicunya. Anda juga perlu memaparkan kondisi gaya hidup. Misalnya, apakah Anda perokok atau adakah anggota keluarga yang mengidap penyakit ganas.
- Pemeriksaan Urine
Melakukan pemeriksaan urine secara spesifik dapat mendeteksi risiko gangguan ginjal, diabetes, penyalahgunaan zat, infeksi saluran kemih, dan masalah kehamilan.
- Pemeriksaan Mulut dan Gigi
Sesuai namanya, pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai kondisi mulut dan gigi secara menyeluruh. Jika ada masalah, dokter akan segera merekomendasikan tindakan atau perawatan yang Anda perlukan.
- Tes Audiometri
Merupakan jenis medical check up untuk mengetahui masalah gangguan pendengaran sensorineural atau kerusakan saraf. Tes audiometri juga diperlukan untuk mendeteksi kerusakan pada gendang telinga.
- Skrining Kesehatan Serviks
Medical check up ini dilakukan melalui prosedur pap smear, yakni pemeriksaan pada serviks (leher rahim) untuk mengetahui keberadaan sel-sel abnormal pemicu kanker serviks. Tujuannya guna mencegah perkembangan sel kanker. Agar hasil pemeriksaan lebih maksimal, Anda dapat melakukan suntik HPV 3 kali dosis.
- Skrining Kesehatan Usus Besar
Skrining ini perlu dilakukan jika Anda ingin mencegah atau mendeteksi perkembangan kanker usus besar atau polip usus besar yang berpotensi menjadi kanker di kemudian hari.
- Skrining Kesehatan Kulit
Medical check up ini dilakukan oleh dokter spesialis kulit untuk memastikan adanya perubahan pada kondisi kulit Anda. Misalnya saat muncul bintik-bintik, tahi lalat, dan tanda lainnya. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi sekaligus mencegah kanker kulit sehingga tahap pengobatan lebih cepat dilakukan.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Akan Melakukan Medical Check Up
Sebelum menjalani check up, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan. Di antaranya:
- Tidur cukup, minimal 6 jam, agar tidak memengaruhi detak jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
- Jangan mengonsumsi apa pun selain air putih 8 – 10 jam sebelum pemeriksaan, khususnya pada tes kolesterol atau gula darah
- Jangan minum alkohol 24 jam sebelum jadwal tes karena berpotensi memengaruhi hasil pemeriksaan
- Jika sedang menstruasi, beritahu tim medis sebab kondisi ini tidak memungkinkan untuk pengujian urine, feses, dan pap smear
- Beritahu dokter jika sedang hamil agar tidak dilakukan pemeriksaan menggunakan X-ray
- Kenakan pakaian yang nyaman dan pastikan wajah bersih dari riasan. Lepaskan juga perhiasan dan aksesoris lain yang melekat pada tubuh.
- Isi kuesioner yang umumnya berkaitan dengan kondisi kesehatan secara menyeluruh
Hasil medical check up perlu dianalisis sehingga hasilnya bisa Anda peroleh setelah dihubungi kembali oleh dokter yang bersangkutan. Bila ada kelainan, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut atau prosedur pengobatan.
Selain itu, Anda pun perlu konsisten menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, mengonsumsi makanan bergizi, olahraga rutin, tidak merokok, dan hindari konsumsi minuman beralkohol.
Pemeriksaan kesehatan sendiri tergantung dari jenis kelamin, usia, keluhan, dan kondisi kesehatan. Prosesnya meliputi:
- Pemeriksaan riwayat kesehatan melalui sesi Tanya jawab
- Pemeriksaan tanda vital seperti denyut jantung normal, tekanan darah, suhu tubuh, dan sebagainya
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang atau tambahan tergantung dari rekomendasi tim medis. Sebagai contoh pemeriksaan rekam jantung, pemeriksaan laboratorium, pap smear, CT scan, USG, dsb.
Adapun risiko kegagalan dalam medical check up bisa terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Memiliki penyakit menular
- Mengidap penyakit kronis
- Merokok dan mengonsumsi alkohol sebelum diperiksa
- Mengidap HIV/AIDS
- Memiliki penyakit imun
- Sedang menjalani perawatan di rumah sakit
Biaya Medical Check Up
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2014, biaya medical check up adalah sebagai berikut:
- Paket dasar; Rp757.000
- Paket karyawan; Rp262.000
- Biaya MCU pranikah (dengan pemeriksaan TORCH wanita); Rp2.019.000
- Paket Tenaga Kerja Indonesia (TKI); Rp711.000
- Paket eksekutif pria; Rp1.1664.000
- Biaya MCU pranikah (dengan pemeriksaan sperma pria); Rp414.000
- Paket eksekutif wanita; Rp 1926.000
- Paket MCU 100% dasar; Rp349.000
- Biaya MCU pranikah; Rp 328.000 per orang
- Paket MCU 100% lengkap; Rp471.000
- Biaya MCU tes jantung; Rp946.000
Biaya medical check up di atas merupakan acuan yang bisa berubah sesuai anjuran pemerintah. Bahkan, fasilitas kesehatan mungkin menerapkan biaya berbeda, tergantung dari kebijakan yang berlaku di masing-masing tempat.
Selain melakukan medical check up rutin, Anda juga perlu mengoptimalkan perlindungan terhadap kondisi kesehatan. Perlindungan ini dapat ditunjang melalui asuransi kesehatan Garda Healthtech. Asuransi ini menjamin konsultasi kesehatan online dan tatap muka dengan dokter umum / spesialis serta pembelian obat yang diresepkan.
Asuransi kesehatan Garda Healthtech hadir dalam tiga pilihan paket, yaitu FIT, CLASSY, dan ULTIMA. Apa pun paket pilihannya, pastikan telah disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan Anda ya!