Gejala tipes bisa berlangsung bertahap, kalau tidak ditangani segera, maka gejala tersebut bisa lebih parah. Untuk kasus yang berat, bahkan bisa saja memunculkan komplikasi serius sehingga perlu diperhatikan dengan baik gejala-gejala tipes ini. Penyebab gejala karena penyakit tipes umumnya adalah infeksi bakteri yang dinamakan Salmonella typhi.
Gejala Tipes pada Anak-anak
Seperti yang disebut sebelumnya, penyebab tipes yaitu infeksi bakteri, infeksi tersebut umumnya terjadi karena konsumsi asupan tertentu yang terkontaminasi Salmonella typhi. Bukan hanya umum terjadi pada orang dewasa saja, anak-anak juga sering terkena tipes.
Khususnya pada negara-negara yang memiliki sanitasi buruk. Identifikasi penyakit tipes pada anak-anak cukup susah, biasanya mereka tidak ingin berbicara seputar apa-apa saja yang sudah dirasakan. Bahkan beberapa merasa takut melaporkan ke orang tua mereka sendiri. Jika sudah seperti itu, maka penyakit bisa saja semakin memburuk karena penanganan yang terhambat.
Orang tua wajib mencermati kondisinya dan mewaspadai beberapa gejala tipes yang bisa terjadi pada anak-anak, berikut beberapa gejala tersebut:
1. Demam tinggi
Salah satunya adalah demam tinggi, demam tersebut disebabkan imun tubuh yang mengidentifikasi bakteri sebagai unsur asing. Suhu tubuh pada akhirnya bisa meningkat karena itu. Jadi, perlu diwaspadai kalau anak Anda demam tinggi, disarankan segera menanganinya. Salah satu caranya bisa dengan menghubungi tenaga medis agar lebih jelas.
2. Hilangnya nafsu makan
Anak Anda mungkin mendadak menolak apa pun makanan termasuk yang mereka suka. Kalau sudah seperti itu, maka bisa saja kondisi tersebut indikasi tipes. Tubuh yang menjadi kurang nyaman karena serangan bakteri dapat membuat anak susah makan.
Anak pun akan sering menolak mengonsumsi apa pun itu asupannya. Hal tersebut tidak boleh Anda biarkan begitu saja, karena bisa memicu dehidrasi maupun kekurangan nutrisi. Kalau dibiarkan, maka justru pada akhirnya kondisi anak bisa lebih berbahaya.
3. Diare dan sakit perut
Dari serangan bakteri yang disebut di atas di saluran pencernaan, akan membuat pencernaan menjadi terganggu juga. Proses cerna di usus pada akhirnya tidak optimal, kemudian bisa menimbulkan nyeri atau sakit juga di perut. Diare pun menjadi kondisi lainnya yang bisa terjadi pada anak karena hal tersebut.
*Baca Juga: Cara Mengatasi Diare dengan Tepat yang Perlu Anda Ketahui
Anda bisa coba perhatikan perilaku anak, misal contohnya memegang perut mereka terus menerus. Bisa juga si anak terlalu sering masuk kamar mandi, usahakan sering perhatikan perilaku seperti itu agar dapat lebih mudah mengidentifikasi tipes.
4. Sembelit
Bukan hanya diare saja, gejala lainnya yang berhubungan sistem pencernaan yang terganggu yaitu termasuk juga sembelit. Pencernaan makanan jika tidak sempurna berlangsung, maka penumpukan feses bisa terjadi. Teksturnya juga menjadi lebih padat dari biasanya, yang memicu rasa sakit.
Gejala Tipes pada Orang Dewasa
Perbedaan gejala tipes di atas dengan orang dewasa bisa dilihat dari jangka waktunya. Untuk kasus orang dewasa, sistem imun sudah menurun. Gejala tipes pun bisa berlangsung lama, gejala tersebut bisa saja memakan waktu berminggu-minggu.
1. Minggu pertama
Gejala yang bisa terjadi saat minggu pertama yaitu demam. Biasanya demam tidak akan terlalu terasa pada saat awal-awal ini karena naiknya suhu tubuh masih tergolong rendah. Lalu lama-kelamaan dapat saja meningkat.
Penderita bisa merasakan lemas pada tubuh mereka, mimisan, sakit kepala, dan batuk-batuk. Itulah gejala tipes saat awal-awal atau minggu pertama.
2. Minggu kedua
Selanjutnya demam bisa terus berlanjut lalu makin memburuk pada saat minggu selanjutnya. Suhu tubuh semakin tinggi sehingga bisa membuat penderita sampai mengigau. Gangguan pada sistem pencernaan pun bisa terjadi karena serangan dari bakterinya yang mulai terasa.
Mereka yang menderita tipes mungkin akan merasakan sakit perut, sembelit dan diare bahkan bisa terjadi. Tinja juga bisa berwarna kehijauan, hal tersebut dikarenakan penyerapan nutrisi kurang sempurna. Untuk beberapa kasus, perut penderita bisa merasa kembung, karena empedu atau hati yang membengkak.
3. Minggu ketiga
Pada saat minggu ketiga, biasanya cukup membingungkan. Karena suhu tubuh akan menurun saat minggu ini. Karena demam sudah menurun, membuat orang-orang salah mengira kondisi tersebut sebagai kesembuhan suatu penyakit.
Turunnya demam tersebut justru dibarengi komplikasi, bisa berupa pecahnya atau pendarahan usus yang pada akhirnya membuat kesehatan penderita semakin terancam.
4. Minggu keempat
Kalau pada akhirnya tidak dilakukan penanganan apa pun itu pada minggu keempat, kemungkinan besar kondisi penderita lebih memburuk lagi. Kondisi suhu tubuh terus menurun perlahan, tapi komplikasi berlanjut bahkan bisa saja dapat mengancam nyawa jika dibiarkan terus-menerus.
Tindakan harus segera dilakukan yaitu menghubungi tenaga medis atau mendatangi rumah sakit langsung. Agar bisa mendiagnosis tipes, biasanya dokter melakukan pemeriksaan secara fisik. Terdapat juga pemeriksaan penunjang, bisa berupa tes tinja, tes urine, tes darah, atau tes Widal.
Jika hasilnya menunjukkan Anda terkena tipes, maka dokter biasanya memberikan penanganan-penanganan tertentu. Mulai dari pemberian obat-obatan, melakukan terapi cairan dan bisa saja dilakukan operasi untuk kasus berat.
*Baca Juga: Pentingnya Minum Air Putih untuk Menjaga Kesehatan
Itulah gejala yang mungkin muncul saat mengalami tipes untuk anak-anak dan orang dewasa. Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak hal yang bisa menyebabkan kita terkena penyakit. Asuransi dari Garda Healthtech menyediakan perlindungan kesehatan secara menyeluruh untuk Anda.
Anda bisa dengan mudah mengakses layanan Garda Healthtech dengan melakukan konsultasi kepada dokter langsung, baik itu dengan dokter spesialis maupun dokter umum. Termasuk juga penebusan obat yang bisa dilakukan dengan cepat oleh dokter tersebut.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar asuransi Garda Healthtech, Anda bisa coba kunjungi website resminya. Demikian pem bahasan seputar gejala tipes, semoga artikel ini bermanfaat.