Donor darah merupakan sebuah kegiatan positif yang bermanfaat bagi orang lain. Bagaimana tidak, ketika kamu ‘menyumbangkan’ darah, di kemudian hari darah yang kamu donorkan tersebut bisa bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan. Di sisi lain, ada yang mengatakan bahwa donor darah bisa menjadi ‘candu’ dan membuat si pendonor jadi rutin melakukan kegiatan tersebut.
Nah, sebenarnya apa sih donor darah itu? Apakah si pendonor juga akan memperoleh manfaat ketika memberikan darahnya? Untuk mengetahui jawabannya yang lebih jelas, mari bahas lebih dalam tentang serba-serbi donor darah.
Apa Itu Donor Darah?
Donor darah adalah tindakan sukarela memberikan darah seseorang untuk disimpan di bank darah dan digunakan untuk transfusi kepada orang yang membutuhkan. Proses ini tidak hanya membantu menyelamatkan nyawa, tapi juga memiliki berbagai manfaat bagi pendonor itu sendiri.
Di seluruh dunia, kegiatan donor darah menjadi salah satu pilar penting dalam sistem kesehatan karena kebutuhan darah yang selalu ada dan tidak dapat digantikan oleh bahan buatan.
Syarat untuk Donor Darah
Untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah, calon pendonor harus memenuhi kriteria tertentu yang berkaitan dengan usia dan kondisi fisik mereka pada saat ingin mendonorkan darah. Syarat donor darah meliputi:
-
Usia antara 17 sampai 60 tahun bagi mereka yang akan mendonorkan darah untuk pertama kalinya.
-
Orang yang pertama kali mendonorkan darah di usia 60 tahun dan pendonor berulang yang usianya memasuki 65 tahun, wajib mendapatkan perhatian khusus untuk memantau kondisi kesehatannya.
-
Berat badan minimal harus 45 kg.
-
Tekanan darah dalam batas normal, yaitu antara 90/60 sampai 150/80 mmHg.
-
Kadar hemoglobin harus berada di kisaran 12,5 sampai 17 g/dL, tidak boleh melebihi 20 g/dL.
-
Harus sudah lewat minimal 3 bulan atau 12 minggu sejak donor darah terakhir, bagi yang sudah pernah mendonorkan darah sebelumnya.
-
Tidak dalam kondisi sakit atau mengalami gejala seperti kelelahan, batuk, atau demam.
-
Bersedia mendonorkan darah secara sukarela dan menandatangani formulir persetujuan (informed consent).
Selain itu, pendonor harus dalam kondisi kesehatan yang prima dan tidak menderita penyakit yang bisa menyebar melalui transfusi darah. Ada juga beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak layak untuk mendonorkan darah, termasuk:
-
Diagnosa dengan penyakit tertentu seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, masalah pernapasan, atau disfungsi ginjal.
-
Memiliki tekanan darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
-
Mengalami epilepsi atau kejang-kejang.
-
Terdiagnosis dengan penyakit menular atau berisiko tinggi terinfeksi, seperti sifilis, HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C, atau malaria.
-
Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu atau dalam proses pengobatan.
-
Menderita gangguan perdarahan, seperti hemofilia.
-
Memiliki riwayat penggunaan obat-obatan terlarang melalui suntikan.
-
Ketergantungan pada alkohol.
Wanita yang sedang menstruasi masih dapat mendonorkan darah asalkan mereka tidak merasa sakit dan kadar hemoglobin mereka berada dalam batas normal.
Sebelum mendonorkan darah, penting untuk memberikan informasi yang jujur tentang kondisi kesehatan dan gaya hidup kepada dokter atau petugas medis. Ini untuk memastikan bahwa proses donor tidak akan membahayakan kesehatan pendonor maupun penerima darah.
Prosedur Donor Darah
Setelah melalui pemeriksaan fisik dan dinyatakan layak, pendonor akan mendapat penanganan dari tenaga kesehatan di mana sebuah jarum steril akan disisipkan ke dalam pembuluh darah vena pada lengan untuk proses pengambilan darah.
Biasanya, prosedur ini berlangsung antara 5 hingga 10 menit dengan jumlah pengambilan darah yang dapat beragam, mulai dari 350 cc, 450 cc, hingga 500 cc. Pendonor tidak perlu khawatir kehabisan darah, sebab tubuh manusia memiliki kemampuan alami untuk menghasilkan dan mengganti darah yang diambil tersebut.
Keuntungan dan Manfaat dari Donor Darah
Donor darah tidak hanya memberikan keuntungan bagi penerima darah, tetapi juga si pendonor. Nah, jika Anda belum mengetahui manfaat donor darah, simak poin-poin dan penjelasannya berikut ini:
-
Menurunkan Kolesterol
Donor darah dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Dengan kolesterol yang terjaga, risiko pembentukan plak lemak di dinding arteri (aterosklerosis) akan turun sehingga menghasilkan sirkulasi darah yang lebih lancar.
-
Memelihara Kesehatan Jantung
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam BMJ Journal dengan judul “Cardiovascular risk in 159,934 frequent blood donors while addressing the healthy donor effect,” mengungkapkan temuan dari studi terhadap 160.000 wanita yang secara teratur mendonorkan darah selama lebih dari sepuluh tahun.
Temuan ini menunjukkan bahwa donor darah memberikan proteksi jangka panjang terhadap gangguan kardiovaskular, efek yang umumnya lebih sering dialami wanita dibandingkan pria. Aktivitas ini diketahui dapat meningkatkan kelancaran aliran darah dan menurunkan kemungkinan penyumbatan arteri, yang secara optimal dapat mengurangi risiko serangan jantung hingga 88%.
-
Membakar Kalori
Mendonorkan sekitar 500 ml darah dapat membantu Anda membakar sekitar 650 kalori. Jumlah ini bahkan lebih besar dibandingkan dengan lari selama 30 menit yang hanya membakar 265-365 kalori – tergantung seberapa cepat Anda berlari.
-
Deteksi Dini Penyakit
Sebelum mendonorkan darah, calon pendonor harus menjalani serangkaian pemeriksaan medis. Pemeriksaan ini termasuk tes darah untuk mengidentifikasi penyakit serius seperti HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan malaria.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit melalui transfusi darah. Proses ini juga berfungsi sebagai peringatan bagi pendonor untuk lebih memperhatikan kesehatan mereka, serta memungkinkan deteksi dini kondisi medis yang memerlukan pengobatan lebih lanjut.
-
Meningkatkan Pembentukan Sel Darah Merah Baru
Salah satu keuntungan dari melakukan donor darah adalah bisa menstimulasi produksi sel darah merah (eritrosit) baru. Sel-sel darah merah baru ini lebih efisien dalam mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh, serta meningkatkan kondisi kesehatan secara umum.
Proses ini terjadi karena pengurangan jumlah sel darah merah saat donor sehingga mendorong sumsum tulang untuk menghasilkan eritrosit dan hemoglobin yang baru dan lebih sehat.
-
Umur yang Lebih Panjang
Melakukan tindakan altruistik, seperti donor darah, dapat memperpanjang umur seseorang hingga empat tahun. Kegiatan ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan tetapi juga berdampak positif pada kesehatan emosional pendonor, menurut Mental Health Foundation.
Menurunkan tingkat stres dan mengurangi perasaan negatif adalah beberapa manfaat emosional yang dapat diperoleh dari kegiatan donor darah.
-
Mengurangi Risiko Kanker
Faktor utama yang memicu pertumbuhan sel kanker adalah akumulasi radikal bebas di dalam tubuh, yang umumnya terdapat dalam aliran darah. Donor darah dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya sel kanker, termasuk kanker hati, paru-paru, kolon, lambung, dan tenggorokan.
-
Mengurangi Kelebihan Zat Besi
Manfaat donor darah lainnya adalah menurunkan kadar zat besi yang berlebihan dalam tubuh. Ini sangat menguntungkan karena kelebihan zat besi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit hati, komplikasi jantung, dan diabetes. Donor darah secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan zat besi yang sehat di dalam tubuh.
Persiapan Sebelum Donor Darah
Sebelum melakukan donor darah, sangat disarankan bagi calon pendonor untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, termasuk protein, zat besi, dan vitamin C, serta memastikan kecukupan asupan cairan dengan banyak minum air putih.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus dihindari sebelum donor darah, yaitu tidak melakukan kegiatan fisik yang berat atau olahraga intens serta tidak mengonsumsi alkohol. Penting untuk menghindari hal-hal tersebut minimal selama satu hari sebelum proses donor darah dilakukan.
Hal-Hal yang Harus Dilakukan Setelah Donor Darah
Setelah mendonorkan darah, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan untuk memastikan proses pemulihan berjalan lancar. Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan pasca mendonorkan darah:
-
Pastikan untuk tidak melepas plester yang menutupi lokasi suntikan minimal selama 5 jam pasca-donor.
-
Hindari merokok untuk setidaknya 3 jam setelah proses donor darah.
-
Jangan mengangkat beban berat selama minimal 5 jam setelah donor darah.
-
Perbanyak konsumsi air putih.
-
Makanlah makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah dan kacang-kacangan, atau pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen zat besi.
Umumnya, proses donor darah dianggap sebagai prosedur medis yang aman dengan risiko efek samping yang minimal bagi kebanyakan orang, asalkan semua persyaratan donor darah terpenuhi.
Meski demikian, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti nyeri atau memar pada area suntikan dan pusing. Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan setelah donor darah, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Donor darah tidak hanya merupakan tindakan positif yang dapat menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga bisa menjadi cara untuk mendeteksi dini berbagai kondisi kesehatan. Artinya, proses donor darah secara tidak langsung memberikan kesempatan untuk screening kesehatan awal.
Berbicara tentang masalah kesehatan dan penyakit, kita tidak pernah tahu seberapa sehat tubuh kita dan risiko penyakit yang mengintai di masa depan. Oleh karena itu, buatlah langkah bijaksana dengan mengasuransikan kesehatan diri sendiri.
Garda Healthtech hadir untuk menawarkan solusi asuransi kesehatan yang inovatif dan lengkap. Garda Healthtech menawarkan jaminan kesehatan lewat konsultasi online dan tatap muka dengan dokter umum atau spesialis, serta pembelian obat yang diresepkan.
Dengan tiga paket pilihan – FIT, CLASSY, dan ULTIMA – Garda Healthtech memastikan bahwa ada solusi yang sesuai untuk setiap kebutuhan dan anggaran.
Paket FIT dirancang untuk individu yang menginginkan perlindungan dasar dengan harga yang terjangkau. Keuntungan dari paket ini termasuk akses ke konsultasi online dengan dokter umum, diskon untuk pembelian obat, dan layanan darurat medis. Paket FIT adalah pilihan tepat bagi Anda yang mengutamakan kesehatan namun dengan anggaran terbatas.
Paket CLASSY menawarkan lebih banyak fitur dan dirancang untuk mereka yang mencari keseimbangan antara biaya dan manfaat. Selain semua keuntungan yang ditawarkan oleh paket FIT, paket CLASSY juga menyediakan akses ke konsultasi tatap muka dengan dokter spesialis, peningkatan limit pembelian obat, serta cakupan layanan kesehatan preventif.
Paket ULTIMA adalah pilihan premium yang menawarkan cakupan kesehatan paling luas dan mendalam. Paket ini mencakup semua keuntungan dari paket FIT dan CLASSY, dengan tambahan fitur eksklusif seperti konsultasi prioritas, cover internasional untuk perawatan medis, dan limit pembelian obat yang lebih tinggi.
Memilih asuransi kesehatan dari Garda Healthtech berarti Anda memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan dengan layanan yang dapat diandalkan dan fleksibel.
Dengan tiga paket yang disesuaikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan anggaran, Garda Healthtech menawarkan perlindungan kesehatan berkualitas untuk memastikan Anda dan keluarga mendapatkan perawatan terbaik saat membutuhkannya.