Mungkin Anda sudah terbiasa menggunakan transmisi manual pada kendaraan, entah itu motor ataupun mobil, untuk keperluan sehari-hari. Namun apakah Anda sudah memahami bagaimana mekanisme transmisi manual dan cara menggunakannya dengan benar agar lebih awet? Nah, jangan-jangan selama ini yang Anda lakukan salah atau bisa saja membahayakan. Mari kita simak, bagaimana sebenarnya mekanisme dari transmisi mobil manual.
Pertama adalah saat kondisi kendaraan diam dan gigi dalam kondisi Netral yang ditunjukkan dengan indikator (N) di mana mesin tidak dapat menyalurkan tenaga pada poros output. Kendaraan tetap tidak bergerak, walaupun mesin menyala dengan putaran tinggi sekalipun. Kondisi ini terjadi karena Synchromesh dalam keadaan bebas alias tidak terhubung ke roda gigi tingkat.
Selanjutnya ketika tuas transmisi ditekan, maka pemindah gigi pun berputar bersama dengan pemutar shift drum. Shift ini mengaitkan dan mendorong shift drum hingga dapat berputar. Kemudian, shift drum yang berputar tadi akan terkoneksi dengan garpu pemilih gigi berikut pinnya. Pin tersebut akan melakukan penguncian terhadap garpu pemilih di bagian ulir.
Garpu pemilih gigi yang telah terhubung pada gigi geser (sliding gear) akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan gerakan dari garpu pemilih gigi. Gerakan dari gigi geser ini akan mengunci di gigi transmisi sesuai dengan sektor poros letak gigi itu sendiri.
Mekanisme berikutnya terletak pada gigi transmisi (1-5 percepatan) yang bebas berputar di tiap porosnya. Dengan kata lain saat memasukkan gigi ketika mengendarai mobil, maka hal ini adalah proses penguncian gigi kecepatan yang terhubung ke poros di mana gigi itu berada sesuai proses penguncian oleh gigi geser.
Pada dasarnya langkah dalam mekanisme transmisi manual ini dapat disimpulkan bahwa dalam setiap proses perpindahan gigi percepatan, maka terdapat komponen pemindah gigi mulai dari gigi tingkat 1 sampai 5. Saat berada pada salah satu dari gigi percepatan ini, maka gigi geser sedang terkunci dan berputar tetap dalam porosnya sendiri.
Dalam hal penggunaannya, tentu saja Anda sebaiknya melakukan perpindahan gigi sesuai dengan tingkat laju atau kecepatan minimal yang paling sesuai dengan tingkatan gigi. Misalnya menggunakan gigi 3 pada mobil sementara kendaraan melaju dalam kecepatan 10 km/jam, menyebabkan hentakan tidak nyaman karena transmisi tidak sesuai.
Selain itu, melakukan perpindahan gigi secara kasar dan tidak hati-hati juga seringkali memicu masalah pada sistem transmisi. Maka dari itu, perlakukanlah kendaraan Anda sebagaimana mestinya dan juga melakukan perawatan secara rutin dan konsisten akan membuat sistem transmisi dapat diandalkan setiap saat.