Salah satu komponen kecil dalam kendaraan mobil yang memiliki peranan penting terhadap berbagai komponen lain yang ada pada mobil dan sering kali luput dari perhatian utama dalam perawatan komponen kendaraan adalah bearing.
Bearing merupakan komponen yang berperan penting terhadap usia pakai dari komponen lainnya dalam kendaraan, seperti mobil. Peran terbesar dari bearing sendiri yaitu membantu mengurangi besaran gesekan yang terjadi antara dua komponen yang saling bergerak.
Pengertian Bearing
Bagi Anda yang akrab dengan dunia otomotif atau industri secara umum sepertinya banyak mengetahui tentang apa itu bearing dan beragam fungsinya. Namun, bagi beberapa orang yang tidak akrab dengan dunia otomotif, perbengkelan, maupun industri mungkin belum mengerti apa itu bearing, beragam jenis bearing, dan fungsi bearing secara umum maupun fungsinya bagi kendaraan mobil.
Secara umum, bearing memiliki pengertian yaitu elemen mesin yang membatasi gerak relatif terhadap dua atau lebih komponen lainnya yang ada di dalam mekanisme mesin sehingga berbagai komponen tersebut dapat digerakkan ke arah yang diinginkan. Bearing digunakan untuk menjaga poros mesin agar dapat tetap berputar sesuai sumbunya dengan komponen lain di jalurnya masing-masing.
Karena memiliki fungsi yang penting dalam mekanisme kerja mesin, bearing banyak digunakan di kendaraan, baik motor, mobil, hingga pesawat terbang. Selain pada kendaraan, bearing juga sering digunakan di mekanisme kerja beragam mesin untuk kebutuhan rumah tangga, seperti AC, mesin cuci, dan lain-lain.
*Baca Juga: Ketahui Apa Itu Ring Piston Mobil dan Fungsinya
Jenis dan Fungsi Bearing
Dalam menjalankan perannya di mekanisme kerja mesin mobil, bearing bekerja sebagai komponen yang membantu rotasi gerak dari dua komponen lain pada mekanisme kerja mesin mobil. Bearing sendiri memiliki beberapa jenis yang memiliki fungsi lain selain secara lebih spesifik di luar fungsi utamanya sebagai komponen pembantu gerak antar komponen lainnya. Berikut beberapa jenis dari bearing.
1. Ball bearing
Jenis bearing yang tersusun oleh bola-bola logam kecil yang berada di antara cincin dalam dan cincin luar (inner ring dan outer ring). Ball bearing ini merupakan salah satu dari jenis bearing yang paling sering dijumpai dan paling sering digunakan dalam berbagai mekanisme kerja mesin seperti kendaraan, mesin industri, perbengkelan, hingga peralatan atau mesin-mesin rumah tangga.
Cara kerja dari bearing jenis ini cukup sederhana dengan gerak putar yang efektif dan mampu menangani beban gerak putar dan beban tekanan dari samping. Namun, ball bearing ini memiliki kemampuan hanya untuk menahan beban pada bagian mobil yang ringan karena kemampuan ball bearing tidak sebesar jenis bearing lainnya dalam menahan beban, meskipun memiliki gerak putar yang efisien. Fungsi utama dari bearing jenis ball bearing ini yaitu menahan beban putaran dan beban tekanan dari samping.
2. Roller bearing
Bearing jenis ini memiliki bentuk silinder yang memanjang dan didesain dengan kemampuan menahan beban horizontal dan vertikal yang tergantung dari pemasangannya. Cara kerja roller bearing melalui bagian yang disebut inner race (dalam) dan bagian yang disebut outer race (luar), oleh karena itu, bentuk tengah dari roller bearing ini fleksibel sehingga memiliki titik tumpu lebih dari satu.
Dengan titik tumpu yang tidak hanya satu tersebut, membuat bearing jenis ini mampu menahan beban yang lebih besar jika dibandingkan dengan jenis ball bearing, namun, jenis roller bearing ini tidak dibuat untuk menahan beban dorong.
3. Magnetic bearing
Jenis magnetic bearing ini merupakan jenis bearing yang paling modern karena mempunyai magnet sebagai materialnya dan gaya magnet dalam cara kerjanya. Medan magnet yang terdapat pada magnetic bearing ini membuat bearing jenis ini tidak memiliki bantalan logam atau terapung sehingga tidak terjadi gesekan atau kontak fisik.
Medan magnet yang dimanfaatkan sebagai cara kerja tersebut membuat magnetic bearing memiliki daya putar yang tinggi, bahkan hingga 50.000 rpm secara konsisten. Oleh karena itu, magnetic bearing ini digunakan dalam komponen yang memiliki daya putaran yang sangat tinggi, seperti flywheel.
4. Ball thrust bearing
Bearing jenis ini dibuat untuk menahan beban putar yang rendah atau ringan. Ball thrust bearing menjadi bagian dari sistem kerja yang memiliki gerakan memutar pada bagian mobil, seperti bagian transmisi mobil, atau gearbox.
5. Roller thrust bearing
Jenis bearing ini pada dasarnya memiliki bentuk yang hampir sama dengan roller bearing namun dengan kemampuan menahan beban yang lebih besar serta penempatan posisi pada mekanisme kerja mesin mobil yang berbeda. Kemampuannya dalam menahan beban yang lebih berat membuat roller thrust bearing ini digunakan pada bagian gear set, seperti gearbox yang menjalankan proses rotating shaft dan house rotating shaft, serta gigi flywheel.
*Baca Juga: Pengertian Power Steering dan Cara Kerjanya
Itulah beberapa contoh jenis dari bearing yang terdapat pada kendaraan dan fungsinya secara umum dalam mekanisme kerja mesin kendaraan mobil. Peran penting dari bearing dalam sistem kerja mesin mobil membuat bearing harus diperhatikan kondisinya dengan baik agar mesin kendaraan dapat bekerja secara optimal dan selalu prima.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan Anda akan pemeliharaan kondisi mobil dan keluhan lainnya terkait mobil, hubungi Garda Oto, asuransi kendaraan untuk mobil kesayangan Anda yang memberikan keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Garda Oto memiliki fasilitas pelayanan bantuan darurat siaga 24 jam serta perbaikan di seluruh jaringan bengkel Garda Oto di Indonesia yang siap melayani Anda dengan garansi hasil kerja dan jaminan suku cadang asli.