Ada dari Anda yang mungkin tidak familiar dengan yang namanya rebound shock. Biasanya istilah rebound dapat kita temukan pada shockbreaker after market. Rebound itu sendiri merupakan kondisi saat shockbreaker mobil kembali memantul setelah terdapat tekanan dari luar. Lalu, seperti apa manfaat rebound tersebut pada mobil? Agar lebih jelasnya, Anda bisa simak bahasan berikut ini:
Apa Yang Dimaksud Rebound Beserta Manfaatnya?
Pengertian rebound lebih jelasnya yaitu kondisi saat shockbreaker kendaraan memantul menuju posisi yang semula, hal ini terjadi setelah terdapat tekanan sebelumnya.
Bisa dibilang, manfaat rebound tersebut cukup penting karena kalau tidak, pengemudi bisa saja terpantul begitu saja dari kursi. Hal tersebut bisa saja terjadi padahal mobil hanya melewati polisi tidur saja yang tingginya masih bisa ditolerir.
*Baca Juga: Shockbreaker Mobil Rusak? Begini Solusi dan Cara Mengatasinya
Untuk komponen shockbreaker aftermarket, maka rebound ini dapat kita setting, caranya yaitu mengatur tingkat kecepatan pergerakan ke posisi awal dan ke atas. Pengaturan tersebut dapat dilakukan tidak lepas dari lubang bukaan suling di shockbreaker itu sendiri. Jika bukaan lubang berukuran kecil, kecepatan shockbreaker kembali ke semula akan makin lambat dan begitu juga sebaliknya.
Menyetel rebound shock dengan lubang suling berukuran kecil dapat membuat mobil kita menjadi stabil. Tetapi, kalau dilihat dari aspek kenyamanan maka rasanya akan cukup berkurang. Maka dari itu, sebaiknya sesuaikan saja setelan rebound dengan kebutuhan atau kebiasaan berkendara Anda.
Perbedaan Rebound dengan Compression Shock dan Preload Shock?
Bukan hanya ada rebound saja sebagai istilah umum pada shock kendaraan, shockbreaker aftermarket memiliki istilah lainnya juga seperti compression dan pre-load. Ketiganya tentu memiliki perbedaan, lalu apa saja perbedaannya? Untuk preload, maka bisa dibilang tingkat tekanan yang akan diterima shockbreaker sebelum komponen ini menerima beban baik itu dari faktor beban pengereman, beban pengemudi dan sebagainya..
Jika tidak terdapat preload, kondisi mobil bisa saja menurun, pada akhirnya dapat membuat mobil Anda menjadi ceper. Sementara untuk compression, mempunyai fungsi mengontrol kecepatan yang teredam karena adanya shockbreaker saat menahan beban. Sistem kerja compression saat kendaraan berakselerasi, mengerem, termasuk ketika melewati polisi tidur atau sejenisnya.
Lebih baik hindari memakai compression terlalu banyak karena dapat membuat kendaraan menjadi keras lalu tidak nyaman dipakai. Tetapi, jangan sampai terlalu sedikit jumlahnya juga karena kendaraan akan terasa meloncat saat terdapat goncangan.
Tips Membuat Nyaman Shockbreaker
Jika berbicara mengenai shockbreaker, maka sebaiknya Anda juga tahu bagaimana tips supaya shockbreaker mobil bisa lebih awet, dan empuk, berkendara pun nantinya bisa lebih nyaman.
1. Periksa shockbreaker secara rutin
Ada tips penting pertama yang dapat Anda perhatikan yaitu dengan memeriksa shockbreaker secara rutin. Selain pergi ke bengkel, bisa juga Anda melakukan perawatan di rumah sendiri. Ada pun caranya yang cukup mudah, pertama-tama Anda perlu menempatkan mobil Anda di tempat yang tidak bergelombang. Lalu Anda bisa amati, kalau posisi mobil Anda terlihat tidak simetris atau terasa miring, maka artinya terdapat masalah di shockbreaker mobil.
Lalu sama juga dengan sebaliknya, kalau posisi shockbreaker mobil Anda lurus, shockbreaker tersebut masih dalam keadaan normal dan layak dibawa berkendara.
2. Hindari mobil melewati jalanan yang rusak atau tidak rata
Ada lagi tips lainnya yang perlu Anda perhatikan agar shockbreaker tetap nyaman dipakai yaitu mengendarai mobil Anda secara hati-hati. Jadi, usahakan menghindari jalan yang bergelombang atau tidak rata, terutama jalan berlubang. Kalau mobil Anda sering lewat jalanan rusak, terutama menabrak lubang jalanan saat kecepatan sedang tinggi, shockbreaker bisa cepat rusak.
Meski begitu, jangan sampai menghindari jalan secara tidak hati-hati. Kalau ingin menghindari jalan rusak, pastikan di sekitar aman.
3. Andalkan bengkel terpercaya untuk pasang shockbreaker
Ketika Anda memasang shockbreaker atau melakukan rebound shock, maka lebih baik melakukannya pada bengkel terpercaya, kalau memakai jasa bengkel abal-abal, maka shockbreaker bisa saja tidak terpasang sempurna. Nanti akibatnya shockbreaker bisa cepat rusak, saat nanti dikendarai pun bisa terasa tidak nyaman.
Tanda-Tanda Shockbreaker Yang Harus Diganti
Performa shockbreaker tidak optimal bisa menjadi tanda kita perlu mengganti shockbreaker tersebut dengan produk yang baru. Anda disarankan untuk tahu ciri-ciri shockbreaker yang rusak, mati atau kondisi sebagainya, ini dia beberapa tanda-tanda shockbreaker yang harus Anda ganti:
1. Level kendaraan tidak seimbang
Anda bisa coba rasakan sendiri mobil Anda berada pada posisi seimbang atau tidak saat dibawa berkendara. Kondisi suspensi yang tidak benar bisa membuat mobil Anda terasa miring pada saat sedang di permukaan jalanan yang rata.
2. Oli shockbreaker merembes keluar
Sebab shockbreaker bocor yaitu seal tabung bocor. Jika oli shockbreaker sudah habis, maka bisa menyebabkan shockbreaker menjadi rusak.
3. Ayunan terasa berlebihan
saat melalui jalanan yang bergelombang, berlubang atau tidak rata, bisa saja mobil berayun samping ke samping dan butuh lebih lama waktu untuk balik ke posisi yang stabil. Hal ini dapat menjadi tanda kalau suspensi mobil harus diganti.
4. Ada suara berisik
Ada tanda terakhir yaitu terdengar suara yang berisik di dalam mesin mobil Anda, jika sudah seperti itu tentunya bisa membuat sensasi berkendara menjadi kurang menyenangkan. Beberapa tanda-tanda kerusakan tersebut harus dikenali dengan baik, nantinya hal tersebut menjadi tanda kapannya rebound shock harus diperhatikan sehingga bisa dilakukan dalam waktu yang sesuai.
*Baca Juga: 5 Tanda Kerusakan yang Sering Terjadi Pada Mobil Matic
Untuk menjamin perlindungan terhadap mobil Anda, gunakan asuransi kendaraan dari Garda Oto! Asuransi ini menjamin kendaraan Anda dari resiko kerusakan akibat banjir, bencana alam, hingga hilang akibat pencurian. Jenis pertanggungan yang diberikan berupa Total Loss Only dan Comprehensive menjamin. TLO menjaminan atas kerugian/kerusakan di mana biaya perbaikan ≥ 75% dari harga kendaraan sesaat sebelum kerugian dan kehilangan. Comprehensive menjamin kerugian/kerusakan sebagian dan keseluruhan yang diakibatkan oleh semua risiko yang dijamin dalam polis asuransi.